PINRANG,-- Untuk sekian kalinya, pihak Kodim 1404/Pinrang melakukan upaya persuasif kepada warga yang bermukim di area Makodim 1404 Pinrang. Dandim 1404/Pinrang yg akan menjelaskan dan memberikan gambaran singkat kepada warga tentang sejarah aset tanah Makodim 1404/Pinrang, namun tidak terlaksana dan terealisasi dikarenakan warga yang diundang tidak satupun yang hadir memenuhi undangan dari Pihak Makodim 1404/Pinrang.
Sampai dengan saat ini tujuan kita mengadakan kegiatan Klarifikasi Data adalah untuk pemaparan gambaran sejarah perolehan aset tanah Makodim 1404/Pinrang. Hal tersebut diungkapkan langsung Dandim 1404/Pinrang Letkol Aris Barunawan di Aula Makodim 1404/Pinrang, Jalan Poros Pinrang Rappang (Sidrap), Kamis, (08/06).
"Warga yang bermukim diatas lahan Kodim 1404/Pinrang saat ini sebanyak 43 Kepala Keluarga yang merupakan anak keturunan dari 30 orang purnawirawan anggota Makodim pada waktu itu yang menerima Surat Perintah Dandim 1404/Swt saat itu di tahun 1973 untuk mempersiapkan diri menerima pembagian tanah dengan ukuran 19X19 Meter di Complex Staf Kodim 1404/Swt Lerang-2 Pinrang, kami memiliki arsip arsip tersebut," terangnya.
Dandim 1404/Pinrang Letkol Aris Barunawan menambahkan bahwa pihak Kodim 1404/Pinrang saat ini berupaya melakukan konsolidasi dan upaya agar masyarakat memahami langsung aturan dalam penggunaan lahan Kodim 1404/Pinrang yang sebelumnya merupakan Area Asrama Kodim 1404/Pinrang.
"Kita undang warga yang bermukim di area Makodim 1404/Pinrang untuk duduk bersama sebagai langkah dan upaya mencari alternatif penyelesaian penggunaan aset tanah asrama di atas lahan Makodim 1404/Pinrang sesuai peta dan arsip Makodim 1404/Pinrang, bahkan sebelumnya kami melakukan mediasi di tingkat Kelurahan hingga ke tingkat Kabupaten serta sosialisasi secara persuasif melibatkan unsur unsur terkait dari rumah ke rumah warga sesuai data nama yang bermukim diatas lahan Kodim 1404/Pinrang" terangnya.
Lebih jauh Dandim 1404/Pinrang berharap dan menghimbau bagi semua pihak untuk bisa menahan diri. Sebab kearifan lokal Pinrang selalu mencari jalan tengah. Jika semua pihak hendak menang-menangan, ia yakin persoalan ini tidak akan berakhir dengan baik.
“Saya harap semua pihak mau masuk dalam ruang mediasi ini demi mencapai jalan terbaik. Jangan ada yang ego yang berlebihan.“ pungkasnya.