Pinrang-Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menyeoelaksanakan rapat Koordinasi dan Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi yang bertempat di aula pertemuan Distanhorti, Senin (17/01/2022).Andi Tjalo Kerrang saat membuka acara mengatakan bahwa sebagai sarana produksi yang utama untuk meningkatkan hasil tanaman pangan, pupuk menjadi barang yang sangat dibutuhkan oleh para petani untuk pencapaian sasaran produksi.
"Pupuk bagi petani saat ini telah menjadi barang yang sangat dibutuhkannya, olehnya itu perlu melakukan koordinasi dan evaluasi terkait masalah yang sering di hadapi dalam penyaluran pupuk bersubsidi agar penyalurannya tepat sasaran." kata Andi Tjalo.
Lebih lanjut, Beliau menjelaskan bahwa yang menjadi masalah utama dalam ketersediaan pupuk bersubsidi saat ini yaitu adanya selisih antara jumlah kuota yang diusulkan dalam RDKK dengan jumlah kuota yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
Untuk itu, diharapkan kepada teman-teman para penyuluh di lapangan agar selalu mengajak petani untuk mulai menggunakan pupuk organik yang saat ini banyak tersedia dengan harga yang lebih murah sebagai pengganti dari pupuk kimia.
Beliau juga menugaskan kepada seluruh anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida agar lebih aktif lagi untuk selalu mengawasi Penyaluran Pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, tidak membiarkan penjualan pupuk bersubsidi dengan sistem paket sesuai surat yang dikeluarkan oleh PT. Pupuk Indonesia.(*/)
"Pupuk bagi petani saat ini telah menjadi barang yang sangat dibutuhkannya, olehnya itu perlu melakukan koordinasi dan evaluasi terkait masalah yang sering di hadapi dalam penyaluran pupuk bersubsidi agar penyalurannya tepat sasaran." kata Andi Tjalo.
Lebih lanjut, Beliau menjelaskan bahwa yang menjadi masalah utama dalam ketersediaan pupuk bersubsidi saat ini yaitu adanya selisih antara jumlah kuota yang diusulkan dalam RDKK dengan jumlah kuota yang diberikan oleh Pemerintah Pusat.
Untuk itu, diharapkan kepada teman-teman para penyuluh di lapangan agar selalu mengajak petani untuk mulai menggunakan pupuk organik yang saat ini banyak tersedia dengan harga yang lebih murah sebagai pengganti dari pupuk kimia.
Beliau juga menugaskan kepada seluruh anggota Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida agar lebih aktif lagi untuk selalu mengawasi Penyaluran Pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, tidak membiarkan penjualan pupuk bersubsidi dengan sistem paket sesuai surat yang dikeluarkan oleh PT. Pupuk Indonesia.(*/)