Opini : Kemerdekaan di Masa Pandemi

 


Oleh : Dewi Sartika Pasande

PALOPO – Kemerdekaan diartikan berdiri sendiri yakni bebas, lepas dan tidak terjajah lagi. Dalam artian, kebebasan adalah hak segala bangsa, dimana setiap manusia berhak atas hak dalam berbuat sekehendak nya. Merdeka berarti terbebas dari segala macam belenggu dan aturan.

76 tahun yang lalu, para pahlawan memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. 17 Agustus 1945 menjadi tonggak Indonesia berdaulat, dibutuhkan perjuangan yang panjang dan pengorbanan yang besar. Persatuan dan kesatuan menjadi kekuatan utama dalam merebut kemerdekaan.

Dengan melihat makna kemerdekaan diatas, maka hari ini kita terjajah kembali. Terkungkung dan terbatasi dalam ruang gerak yang sempit. Kemunculan Pandemi Covid-19 tahun 2020, virus yang merenggut banyak hal dari kehidupan. Kita melihat dilayar kaca, para pejuang tenaga kesehatan dan satuan tugas percepatan penurunan covid-19 berjatuhan melawan virus.

Kita melihat di layar kaca dan sosial media, masyarakat berjatuhan terserang virus covid 19 dan tidak sedikit yang meninggal.

Berbagai strategi dan taktik dilaksanakan pemerintah untuk melawan dan menekan penularan covid-19. Pengambilan keputusan yang sulit harus dilakukan demi peningkatan derajat kesehatan dan kestabilan ekonomi negara.

Satu persatu strategi dijalankan, ekonomi perlahan menurun hingga ke titik masyarakat menjerit. Ketidakmampuan masyarakat dalam menjalani kondisi ini, mengakibatkan masyarakat kembali melaksanakan aktifitas seperti biasanya dan lalai akan protokol kesehatan sehingga kasus covid-19 semakin meningkat.

Melihat situasi ini, pemerintah melakukan tindakan tegas dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan saat ini dimodifikasi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Namun strategi yang baik ini tidak tersosialisasi kan dengan baik oleh beberapa oknum di lapangan, sehingga menimbulkan gesekan dengan masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah bergandengan tangan, yang lebih membantu yang kurang.

Sembako, masker, dan vitamin menjadi bantuan kunci di masa ini.

Banyak yang bertanya, sampai kapan penjajahan ini akan berlangsung?

Untuk menjawab pertanyaan ini, salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk segera mengakhiri penjajahan ini adalah turut mensukseskan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Selain itu, mari kita bersatu mencegah penularan berita hoax yang mengakibatkan program vaksinasi terhambat.

Mari kita bersatu melawan virus ini, menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, Mencuci Tangan pakai sabun, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak.

Mari kita menahan diri untuk bereuforia berkumpul merayakan 17 Agustus 2021 demi memutus penularan covid-19,

Dengan semangat persatuan dan kesatuan yang diajarkan oleh pahlawan kita 76 tahun yang lalu, yang banyak di isi oleh golongan muda, menjadi petunjuk arah pemuda saat ini. Bahwa tidak mungkin pemudalah yang akan membawa kebebasan dari pandemi ini.

Lekas pulih bangsaku. Perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-76 ini semoga menjadi titik balik meraih kebebasan dari pandemi covid-19. Selama merayakan hari kemerdekaan semuanya saudara sebangsa dan setanah air yang mencintai negara ini dan mau bekerja keras untuk bangsa setiap harinya.

 

Merdeka…!!

Previous Post Next Post